Meresensi Novel | Ketika Cinta Bertasbih
1. Identitas Buku
- Judul
Buku : Ketika Cinta Bertasbih
- Pengarang : Habiburrahman El Sirazy
- Penerbit : Republika & Basmalah
- Cetakan : Ke-3
2. Tujuan
Penuliasan Buku
-Sebagai media dakwah tentang ajaran islam
yang di kemas sederhana namun tidak menggurui.
-Menuliskan
apa yang ada dipikiran pengarang yang sebagian pernah ia alami dan
mengembangkan cerita itu ke dalam sebuah buku.
-Memberikan efek emosional, membuat seseorang termotivasi.
3. Tujuan Penulis Resensi
mengembangkan cerita itu ke dalam sebuah buku.
-Memberikan efek emosional, membuat seseorang termotivasi.
3. Tujuan Penulis Resensi
-Untuk
memenuhi tugas Bahasa Indonesia kelas 9 Smpn 6 Tuban Tahun Ajaran 2012-2013
-Untuk
menambah wawasan dan mengasah kemampuan untuk membuat resensi.
-Untuk melatih diri dalam bekerja dan
sekaligus ingin memberitahu
pembaca, segala ulasan
seputar isi novel ini.
4. Keunggulan Buku
-Novel ini menghadirkan kisah percintaan bukan
sekedar terhadap lawan jenis tapi jauh
mengungkapkan kecintaan terhadap Allah.
-Merupakan salah satu novel pembangun
jiwa yang penuh akan makna.
-Gaya bahasa yang ringan dan alur cerita
yang mudah dimengerti membuat pembaca seakan dapat
melihat apa yang ingin diperlihatkan
penulis novel.
-Sarat akan pengetahuan.
-Kata-katanya santun dan mudah di
pahami.
-Kertas
novel menggunakan kertas quarto yang bagus dan bersih.
-Perwatakan
tokoh mudah dimengerti, dan di gambarkan jelas.
5.
Kelemahan/kekurangan Buku
-Cover yang dengan foto Masjid Al-Munawarah, hanya
menggambarkan latar / tempat cerita itu
berlangsung, belum keseluruhan isi
novel.
-Untuk novel dengan pengarang yang sama
dan konsep yang sama pula, latar yang dipilih kurang
variatif.
6.Ikhtisar Buku
Setelah mendapat lamaran dari
Furqon, Anna althafunnisa segera menikah dengannya walaupun sesungguhnya dalam
hati Anna sudah ada perasaan terpaut pada lelaki yang pernah menolongnya ketika
belajar di Mesir, tak lain ia adalah Azzam. Lelaki dari keluarga yang
sederhana, tetapi dengan kesederhanaanya membuat kehidupan rumah berlangsung
sengan penuh keharmonisan. Azzam adalah anak tertua dari empat bersaudara.
Adiknya yang merupakan anak kedua, Husna adalah sang penulis cerpen yang
terkenal dan mendapat penghargaan atas kerjanya itu. Lia, anak ketiga yang
sedang studi S1 di universitas terkenal di Solo. Dan Sarah yang masih kecil dan
merupakan anak terkhir Bu Nafis telah lama tinggal di pesantren di Kudus sesuai
dengan wasiat Ayahnya sebelum meninggal dunia.
Azzam
yang baru pulang dengan disambut oleh keluarga yang telah lama merindukannya
telah menyelesaikan S1-nya di Mesir. Setelah kepulangannya, Azzam dihadapakan
pada berbagai permasalahan yang memang dituntut untuk diselesaikan dengan
bijaksana. Azzam tidak ingin hasil belajar di luar negerinya sia-sia saja. Dia
berusaha berbisnis jualan Bakso yang dinamai “Bakso Cinta” dengan penuh usaha,
lumayan berhasil atas perjuangannya dan kekreatifannya. Dia juga diminta oleh
Kyai Pesantren yang tak lain adalah ayah dari Anna Althafunnisa untuk mengajar
Kitab al-Hikam kepada para santri.
Hingga
suatu saat sampai dihadapkan pada Zumrah yang bermasalah, karena kehidupannya
yang tidak tertatur dan acak-acakkan, tak tahu bagaimana harus ia berjalan
setelah melakukan perbuatan yang tak terpuji, ayahnya meninggal gara-gara
ulahnya yang hamil sebelum menikah dan katanya pindah agama Karen pasangannya,
tetapi semua itu ia lakukan Karen terdesak. Akhirnya dengan bantuan Azzam, dan
Husna yang merupakan sahabatnya semenjak kecil, bisa mengakhiri permasalahannya
dengan damai. Dan hubungan dengan keluarganya baik kembali.
Setelah
dirasa cukup untuk menikah, Bu Nafis, Ibunda Azzam memintanya untuk segera
mencari jodohnya. Azzam pun menurutinya karena Azzam sangat mencintai Ibundanya
dan keluarganya. Pencarian jodoh pun berlangsung dengan penuh pengalaman yang
menarik. Berbagai usaha telah ia lakukan. Hingga ada satu yang terpaut pada
hatinya, yaitu Vivi. Tetapi karena musibah yang Azzam alami dengan Ibundanya,
ia tak jadi menikah dengan Vivi. Azzam dan Ibunya kecelakaan dengan Bus. Ibunda
tercintanya meninggal dunia ditempat dan Azzam terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit
karena pendarahan yang luar biasa. Setelah pengecekan, ternyata Azzam mengalami
patah tulang. Karena ketabahan dan kecintaanya adik-adiknya yang merawat Azzam,
ia pun berangsur-angsur mulai membaik.
Anna
yang telah menikah dengan Furqon, ternyata juga mengalami permasalahan yang
cukup rumit. Sejak pernikahan mereka, tak sekalipun furqon menyetubuhi
istrinya, karena penyakit yang dideritanya, HIV AIDS yang furqon dapatkan dari
luar negeri ketika kuliah di Cairo. Tetapi Anna belum tahu tantang itu, karena
perasaan furqon yang terasa telah menzalimi Anna dengan menikahinya, akhirnya
Furqon putuskan untuk memberitahu hal itu kepada Anna. Tetapi, alhasil dengan
penuh perasaan kecewa, Anna bercerai dengan Furqon dan menjadi Janda, tatapi
masih berstatus perawan melihat ia belum pernah sekalipun direnggut
keperawanannya oleh Furqon.
Dengan penuh ridlo Ilahi, akhirnya Azzam dan
Anna ditakdirkan untuk bersanding dipelaminan. Azzam yang sudah sembuh dari
lumpuhnya melamar Anna yang masih perawan untuk menikah dengannya. Dan Anna pun
menerimanya, mengingat Azzam adalah pemuda yang telah menjadi pujaan Anna
ketika ia menolong Anna di bus ketika masih belajar di Mesir. Keluarga Azzam
sangat bahagia sekali.
Pernikahan
pun mereka laksanakan, dengan Azzam yang membacakan surat ar-Rohman sebagai
mahar dari pernikahannya itu. Dan kehidupan mereka berangsur-angsur membaik dan
menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan rokhmah.
7. Nilai Buku
a.
Kesimpulan : -Novel
percintaan yang satu ini pantas di baca oleh siapa saja. Sesuai dengan
konsepnya,
yaitu novel pembangun jiwa, novel ini dapat memberikan semangat pada
jiwa untuk lebih bersyukur atas segala
nikmat yang diberikan Allah SWT. selain itu,
novel ini penuh dengan ilmu pengetahuan
yang akan memperluas wawasan kita
terhadap dunia.
b. Saran : - Penciptaan
novel-novel seperti ini kalau dibuat lebih menarik lagi pasti akan terlihat
semakin
bagus. Cerita lebih di selesaikan dengan Happy Ending yang baik, tidak
menggantung.
-
Amanah yang baik supaya lebih ditekankan ke pembaca sehingga semua pembaca
pastinya
kalau melaksanakan segi-segi positif yang ada pasti kehidupan di masyarakat
akan berjalan
dengan baik dan semakin harmonis.
0 komentar:
Posting Komentar